Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/921
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRahmaniza, Rahmaniza-
dc.contributor.authorRiasmini, Ni Made-
dc.contributor.authorNetrida, Netrida-
dc.date.accessioned2022-02-09T07:28:01Z-
dc.date.available2022-02-09T07:28:01Z-
dc.date.issued2019-11-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/921-
dc.description.abstractSTUDI FENOMENOLOGI: MEKANISME KOPING PEREMPUAN YANG BELUM MEMPUNYAI KETURUNAN DITINJAU DARI ASPEK BUDAYA MINANGKABAU Rahmaniza1,2* , Ni Made Riasmini3 , Netrida4 1. Postgraduate Program Faculty of Nursing, Universitas Andalas, West Sumatera 25163, Indonesia 2. Al-Insyirah School of Health Sciences Pekanbaru, Riau 28289, Indonesia 3. Polytechnic of Health Ministry of Health Jakarta III, West Java 17415, Indonesia 4. Prof Dr. HB Saanin Mental Hospital Padang, West Sumatera 25157, Indonesia *E-mail: rahmaniza@stikes-alinsyirah.ac.id Abstrak Suku Minangkabau menganut sistem kekerabatan matrilineal. Berdasarkan sistem ini, ketika seorang wanita menderita kemandulan, itu berarti keluarga tidak memiliki generasi berikutnya, dan garis keturunan akan terputus. Kondisi ini membuat perempuan perlu memiliki mekanisme koping untuk menghindari masalah psikologi, termasuk depresi, kecemasan, stres, diabaikan, diskriminasi, di bawah tekanan untuk bercerai, dan juga merasa dilecehkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi mekanisme koping wanita infertilitas dalam konteks budaya Minangkabau. Studi fenomenologi ini menerapkan wawancara mendalam yang melibatkan sepuluh wanita yang dipilih melalui teknik pengambilan sampel bola salju. Melalui metode analisis dari Collaizi, menghasilkan enam tema. Tema-tema tersebut termasuk Mengalami perubahan psikologis dan perubahan sosial, mendapat respon dari orang sekitarnya, pandangan budaya Minangkabau, koping adaptif yang digunakan oleh perempuan belum mempunyai keturunan, keluarga menjadi sumber dukungan utama, dukungan sosial dari masyarakat. Temuan ini memperkuat pembenaran untuk melibatkan aspek psiko-sosial dalam pengobatan infertilitas. Kata kunci: Budaya Mingkabau, mekanisme koping, perempuan infertileen_US
dc.subjectBudaya Mingkabauen_US
dc.subjectmekanisme kopingen_US
dc.subjectperempuan infertileen_US
dc.titleSTUDI FENOMENOLOGI: MEKANISME KOPING PEREMPUAN YANG BELUM MEMPUNYAI KETURUNAN DITINJAU DARI ASPEK BUDAYA MINANGKABAUen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:6. Jurnal Keperawatan Indonesia

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
209-218.pdf209.91 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.