Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/807
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Nur Rahmawati, Mega | - |
dc.contributor.author | Rohaedi, Slamet | - |
dc.contributor.author | Sumartini, Sri | - |
dc.date.accessioned | 2022-02-07T07:14:44Z | - |
dc.date.available | 2022-02-07T07:14:44Z | - |
dc.date.issued | 2019-06-26 | - |
dc.identifier.issn | 2477-3743 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/807 | - |
dc.description.abstract | A B S T R A K Remaja adalah individu yang sedang dalam tahap perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa awal, dimana pada ini terjadi banyak perubahan secara anatomis, fisiologis, fungsi emosional dan intelektual serta hubungan di lingkungan sosial. Pernikahan dini diartikan pernikahan yang pasangan masih muda dan belum memenuhi persyaratan untuk melakukan pernikahan. Usia Remaja yang melakukan pernikahan dini beresiko tidak dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan dan situasi barunya sehingga beresiko menimbulkan stres. Gejala stress dapat menjadi masalah kesehatan yang cukup serius yang dapat berdampak secara psikologis, sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat stres dan indikator stress yang terjadi pada usia remaja yang melakukan pernikahan dini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dengan menggunakan instrument kuesioner DASS-21. Sampel yang diteliti adalah pasangan remaja telah menikah pada usia 16-20 tahun sebanyak 104 pasangan yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan perhitungan distribusi frekuensi dan presentase (%). Hasil penelitian didapatkan bahwa 46,1% responden mengalami kondisi stres normal, 29% responden dalam keadaan stress ringan, 15,3% responden dalam keadaan stress sedang, 8,6% responden keadaan stress berat, dan 1% responden berada dalam keadaan stress sangat berat. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa secara psikologis, menikah pada usia dini beresiko menimbulkan suatu beban psikis bagi yang menjalaninya. Kata kunci: Remaja, Pernikahan Dini, Stres | en_US |
dc.subject | Remaja, | en_US |
dc.subject | Pernikahan Dini, | en_US |
dc.subject | Stres | en_US |
dc.title | Tingkat Stres dan Indikator Stres pada Remaja yang Melakukan Pernikahan Dini | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | 5. Jurnal Pendidikan Keperawatan |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.