FORMULASI KRIM KOMBINASI EKSTRAK KENTANG (Solanum tuberosum L.) DAN LIDAH BUAYA (Aloe vera (L) Burm.f) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA BAKAR PADA MENCIT

Abstract

Luka bakar merupakan suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh sumber panas seperti api, air panas, listrik, radiasi atau penyebab lain. Kentang (Solanum tuberosum L.) diketahui mengandung senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yaitu flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik. Lidah Buaya (Aloe vera (L) Burm.f) mengandung beberapa bahan aktif antara lain minyak esensial, asam amino, mineral, vitamin, enzim dan glikoprotein dengan kandungan air sebanyak 95%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak kentang (Solanum tuberosum L.) dan lidah buaya (Aloe vera (L) Burm.f) dapat di formulasikan sebagai krim luka bakar. Penelitian ini menggunakan mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol positif yaitu dengan sulfadiazine dan kelompok negatif yaitu F0, F1, F2, F3 dengan konsentrasi yang berbeda. Pembuatan luka bakar menggunakan lempengan besi yang dipanaskan terlebih dahulu selama 3 menit dan ditempelkan pada kulit punggung mencit selama 10 detik. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa semua sediaan krim homogen, dengan tipe emulsi m/a, memiliki pH 5,0- 6,5. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa krim luka bakar dari ekstrak kentang dan lidah buaya dengan konsentasi 12% dan 8% lebih efektif dalam mempercepat proses penyembuhan luka bakar. Disarankan bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut senyawa aktif yang spesifik pada kentang dan lidah buaya yang dapat membantu proses kesembuhan luka.