FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SHAMPO ANTI KETOMBE MINYAK ATSIRI SELEDRI (Apium graveolens) DAN EKSTRAK BUAH BALAKKA (Pyllanthus emblica) TERHADAP JAMUR Candida albicans

Abstract

Ketombe merupakan suatu keadaan abnormal yang terdapat pada kulit kepala, salah satu penyebab ketombe ialah jamur Candida albicans. Salah satu tumbuhan yang dapat mengatasi ketombe adalah balakka dan seledri yang memiliki kandungan alkaloid, flavonoid sebagai potensi anti jamur dan cukup mengurangi ketombe. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi berapakah shampo minyak atsiri seledri (Apium graveolens) dan ekstrak balakka (Phyllanthus emblica) yang memiliki efektivitas yang tinggi untuk sediaan shampo antiketombe. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pembuatan formulasi dan uji aktivitas shampo antiketombe minyak atsiri seledri (Apium graveolens) dan ekstrak buah balakka (Phyllanthus emblica) terhadap jamur Candida albicans. Hasil penelitian uji organoleptik sediaan shampo memiliki warna kuning, kuning kecoklatan, coklat, berbau vanilla, dan berbentuk gel. Uji pH dari keempat formula sediaan shampo memiliki pH 6 sesuai dengan persyaratan 5,0-9,0. Uji tinggi busa yaitu 9 sesuai dengan persyaratan 1,3-22 cm. Uji iritasi yaitu tidak terjadi kemerahan, gatal-gatal, dan bengkak pada kulit. Uji viskositas adalah 2.338 cps yang paling baik sesuai dengan persyaratan 2.000-4.000 cps. Uji efektivitas F3 diameter zona hambat 21 mm, F2 diameter zona hambat 17,5 mm, F1 diameter zona hambat 14,5 mm. Maka dapat disimpulkan bahwa shampo antiketombe ekstrak balakka dan minyak atsiri seledri yang paling baik adalah formulasi 25%.