Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/8110
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorIndarto-
dc.contributor.authorIsnanto, Taufik-
dc.contributor.authorMuyassaroh, Farida-
dc.contributor.authorPutri, Imelda-
dc.date.accessioned2024-11-19T06:44:50Z-
dc.date.available2024-11-19T06:44:50Z-
dc.date.issued2022-
dc.identifier.issn2085-675X-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/8110-
dc.description.abstractultra violet yang tinggi dari sinar matahari terhadap kulit dalam kurun waktu yang lama dapat memberikan dampak negatif seperti sunburn, eritema, bahkan menyebabkan kanker kulit. Maka, untuk menangkal efek negatif paparan sinar matahari, dibutuhkan tabir surya berbahan alami yang aman dari efek samping seperti ekstrak kulit kayu manis (Cinnamomum burmannii) yang dikombinasikan dengan ekstrak mikroalga Haematococcus pluvialis. Kandungan senyawa aktif sinamaldehid yang tinggi pada ekstrak kayu manis mampu mengabsorpsi sinar UV-B sebab sinamaldehid memiliki gugus kromofor berupa cincin aromatis terkonjugasi dengan gugus karbonil, ditambah dengan kandungan astaxanthin pada mikroalga Haematococcus pluvialis yang mampu menangkal radikal bebas dan memiliki fungsi antiinflamasi yang apabila dikombinasikan akan efektif menjadi bahan aktif tabir surya. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sediaan krim tipe emulsi oil in the water yang ditambahkan bahan aktif kombinasi ekstrak mikroalga Haematococcus pluvialis dan kayu manis untuk menghasilkan krim tabir surya. Kombinasi ekstrak Haematococcus pluvialis dan Cinnamomum burmannii dilakukan uji invitro dengan spektrofotometer UV-Vis dan ditentukan nilai SPF-nya. Selanjutnya krim dievaluasi fisik meliputi uji homogenitas, daya sebar, daya lekat, viskositas, pH, dan organoleptis serta uji in vivo dengan menggunakan mencit (Mus muculus). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan krim telah memenuhi standar secara fisik, namun nilai viskositas belum sesuai standar sediaan krim tabir surya. Pada uji in vitro menunjukkan nilai SPF tertinggi mencapai SPF 12 untuk formula S2 dengan kategori maksimal. Pada uji in vivo terlihat seluruh formula dapat melindungi kulit dari pajanan sinar UV-B oleh lampu exoterra.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherJurnal Kefarmasian Indonesiaen_US
dc.titleEfektivitas Kombinasi Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) dan Mikroalga (Haematococcus pluvialis) sebagai Krim Tabir Surya: Formulasi, Uji In Vitro, dan In Vivoen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:VOL 12 NO 1 2022

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2.pdf444.46 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.