Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/8051
Title: Optimasi Penggunaan High Shear Mixer pada Pembuatan Fraksi Alkaloid dari Daun Awar-awar (Ficus septica) dengan Desain Faktorial
Authors: Kusnanto, Chelvin Ari
Gani, Andayana Puspitasari
Wahyuono, Subagus
Fakhrudin, Nanang
Issue Date: 2021
Publisher: Jurnal Kefarmasian Indonesia
Abstract: Awar-awar (Ficus septica) merupakan tumbuhan Indonesia yang berpotensi antikanker, dengan alkaloid sebagai senyawa aktifnya. Fraksi tidak larut n-heksana (FTLH) merupakan fraksi alkaloid aktif hasil fraksinasi ekstrak etanol daun F. septica (EEDFS). High shear mixer (HSM) merupakan alat yang bisa digunakan untuk meningkatkan efektivitas proses pemisahan, termasuk fraksinasi. Efektivitas HSM dalam fraksinasi EEDFS dapat dipengaruhi oleh lama waktu fraksinasi, jumlah pelarut yang digunakan dan kekuatan pengadukan. Agar proses produksi FTLH efektif dan efisien, maka perlu optimasi parameter-parameter tersebut berdasarkan kadar alkaloid totalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi proses fraksinasi EEDFS menggunakan HSM dengan desain faktorial guna menghasilkan FTLH. Desain eksperimen diawali dengan single factor experiment untuk mengetahui faktor berpengaruh terhadap kadar alkaloid dalam fraksi serta menetukan nilai rentang faktor tersebut. Selanjutnya dilakukan eksperimen menggunakan full factorial design dengan 2 faktor dan 2 level untuk mengetahui adanya interaksi antar faktor dan menetukan kondisi optimum fraksinasi EEFDS. Faktor yang dioptimasi dalam proses fraksinasi ini adalah jumlah pelarut (ml) untuk setiap gram ekstrak, kekuatan pengadukan, dan lama waktu fraksinasi. Respon yang diamati adalah kadar alkaloid total yang ditentukan dengan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga faktor secara independent berpengaruh terhadap kadar alkaloid. Jumlah pelarut 14-18 mL/gram ekstrak, lama waktu fraksinasi 2,5-5 menit, dan kekuatan pengadukan 3000 rpm merupakan rentang nilai optimum dari masing-masing faktor. Kondisi optimum fraksinasi diperoleh jumlah pelarut 14,0-14,4 mL/gram ekstrak, lama waktu fraksinasi 2,5-2,7 menit, dan kekuatan pengadukan 3000 rpm. Kondisi tersebut menghasilkan FTLH dengan kadar alkolid total sebesar 0,1466 % atau 1,3 kali lebih tinggi dibandingkan ekstraknya (0,1128 %).
URI: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/8051
ISSN: 2085-675X
Appears in Collections:VOL 11 NO 2 2021

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1.pdf393.35 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.