Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/7046
Title: | Dampak Intervensi Edukasi dan Aplikasi Pengingat Minum Obat terhadap Pengetahuan dan Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas di Kota Bandung |
Authors: | Bahana Maulida Reyaan, Irianti Faustincia, Ivena Zazuli, Zulfan |
Keywords: | aplikasi mobile; kepatuhan; KATUB-Q; MARS-5; pengetahuan; tuberkulosis paru |
Issue Date: | 12-Dec-2023 |
Publisher: | UGM |
Abstract: | ABSTRAKTingkat kepatuhan pasien tuberkulosis (TB) pada terapi yang sedang dijalankan dan pengetahuan tentang TB berpengaruh terhadap kesembuhan dan keberhasilan terapi. Meskipun telah menerapkan berbagai strategi, prevalensi TB di Indonesia masih tinggi dan tingkat keberhasilan pengobatannya masih berada di bawah angka global sehingga dapat mengakibatkan meningkatnya transmisi TB di komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peningkatan pengetahuan serta kepatuhan pasien TB paru setelah intervensi berupa edukasi dan penggunaan aplikasi pengingat minum obat di duapuskesmas di Kota Bandung. Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang 29 subjek hasil perekrutannya dirandomisasi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang menerima penambahan edukasi dan pengenalan aplikasi Jadwal Minum Obat serta kelompok yang hanya menerima konseling di puskesmas. Data primer yang dikumpulkan adalah nilai tes awal dan nilai tes akhir subjek yang pertanyaannya dari kuesioner KATUB-Q, penilaian kepatuhan pasien dengan metode self assessment menggunakan kuesionerMARS-5 dan metode pill count, serta pengalaman subjek kelompok intervensi selama menggunakan aplikasi Jadwal Minum Obat. Sebanyak 16 subjek berhasil menyelesaikan penelitian ini. Metode edukasi dan aplikasi pengingat minum obat yang digunakan pada penelitian ini belum berhasil dalam meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan minum obat pasien TB paru secara signifikan (p>0,05). Namun, persentase obat yang sudah dikonsumsi terhadap obat yang seharusnya dikonsumsi pada kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (87,4 ± 4,8 vs 78,8 ± 8,3 %). Subjek menilai aplikasi tersebut cukup bermanfaat, namun masih terdapat beberapa kekurangan. Dibutuhkan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar menggunakan aplikasi pengingat minum obat yang telah disempurnakan.Kata kunci: aplikasi mobile; kepatuhan; KATUB-Q; MARS-5; pengetahuan; tuberkulosis paru |
URI: | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/7046 |
ISSN: | 2443-2946 |
Appears in Collections: | Vol 13, No 4 Tahun 2023 |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
256-265.pdf | 615.3 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.