Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6967
Title: | 274DOI : 10.22146/jmpf.69095|JMPF Vol 11(4), 2021JMPF Vol. 11 No. 4: 274-285ISSN-p : 2088-8139ISSN-e : 2443-2946Analisis Mutu Pengelolaan Obat di Puskesmas Kota Tegal |
Authors: | Cholilah, Cholilah Triwijayanti, Triwijayanti Satibi, Satibi |
Keywords: | Puskesmas; Pengelolaan Obat ;Kota Tegal |
Issue Date: | 2-Dec-2021 |
Publisher: | UGM |
Abstract: | ABSTRAKPuskesmas adalah fasilitas yang menyelenggarakan upaya kesehatan ditingkat pertama guna mencapai derajat kesehatan, namun pada pelaksanaannya masih terkendala dalam mewujudkan pelayanan kefarmasian yang terstandar. Tujuan penelitian untuk mengetahui mutu pengelolaan obat di Puskesmas Kota Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental.Penelitian dilakukan pada seluruh puskesmas yang berjumlah 8puskesmas di Kota Tegal. Pengambilan data secara prospectivedan retrospectivedengan penelusuran dokumen guna mendapatkan data sekunder serta dilakukan pengamatan langsung, wawancara tenaga kefarmasian, kepala puskesmas dan kepala seksi farmasi untuk mendapatkan data primer. Indikator pengelolaan obat selanjutnya dilakukan analisisdata secara deskriptif dengan menghitung nilai dari indikator dengan rumus kemudian dibandingkan dengan standar dan antarpuskesmas.Indikator pengelolaan obat yang digunakan 28 dan yang memenuhi standar 10. Hasil indikatorantara lain kesesuaian item dengan pola penyakit 76,39%, ketepatan perencanaan 321,10%, ketepatan jumlah permintaan 169,84%, penyimpanan narkotika 72,92%, penyimpanan obat tanpa kontaminasi 98,97%, penyimpanan obat high alert68,15%, penyimpanan obat LASA 87,5%, ITOR 1,87 kali/tahun, ketersediaan obat 36,08 bulan, item obat kurang 14,01%, item obat aman 37,94%, item stok berlebih 41,76%, obat tidak diresepkan 4,59% dan nilai obat ED 3,85%. Hasil ini menunjukkan indikator pengelolaan obat di puskesmas Kota Tegal belum efisiendan perlu perbaikan mulai dari tahap perencanaan sampai pengendalian. Indikator yang masih perlu perbaikan antara lain ITOR dan semua indikator ketersediaan obat. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki indikator yang belum efisien antara lain menambah jumlah dan kualitas SDM farmasi di Puskesmas, meningkatkan pengawasan penggunaan dan pengendalian obat, membangun komunikasi dan budaya berorganisasi yang baik di Puskesmas.Kata Kunci : Puskesmas;Pengelolaan Obat;Kota Tegal |
URI: | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6967 |
ISSN: | 2443-2946 |
Appears in Collections: | Vol 11, No 4 Tahun 2021 |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
274-285.pdf | 565.54 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.