Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6959
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorHasanah, Nidaul-
dc.contributor.authorIkawati, Zullies-
dc.date.accessioned2024-10-29T04:28:04Z-
dc.date.available2024-10-29T04:28:04Z-
dc.date.issued2021-10-15-
dc.identifier.issn2443-2946-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6959-
dc.description.abstractABSTRAKPengukuran Hemoglobin A1c (HbA1c) disarankan sebagai baku emas dalam memonitoring gula darah pasien diabetes jangka panjang karena pola gula darah puasa (GDP) saja tidak dapat memberikan informasi akurat mengenai gambaran variabilitas gula darah pasien Diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2) yang sesungguhnya. Namun demikian, banyak pasien mengalami keterbatasan akses pemeriksaan HbA1c, terutama karena alasan finansial. Untuk itu, perlu diketahui hubungan antara HbA1c dengan GDP, dan faktor-faktor yang mempengaruhi, utamanya karakteristik partisipan penelitian. Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectionalini melibatkan 100 partisipan dari populasi pasien diabetes mellitus tipe 2 di Rumah sakit, klinik rawat jalan dan komunitas di Propinsi D.I Yogyakarta dari bulan Januari-Mei 2020. Pengukuran HbA1c dan GDP dilakukan menggunakan sampel darah kapiler oleh tim peneliti. Data karakteristik diperoleh melalui wawancara langsung dengan partisipan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan SPSS versi 25 for windows, menggunakan uji chi-square, Kolmogorov-Smirnov, dan Spearman’s rho. Hasilnya, GDP secara signifikan berkorelasi positif dengan HbA1c dengan kriteria korelasi sedang (r=0,74, P-value<0,0001). GDP secara signifikan menunjukkan korelasi negatif terhadap parameter kepemilikan glukometer (r=-0,22, P-value=0,04). Sedangkan HbA1c secara signifikan berkorelasi negatif terhadap umur (r=-0,26, P-value=0,01), tingkat pendidikan (r=-0,22, P-value=0,04), komorbiditas (r=-0,24, P-value=0,02), konsumsi obat rutin (r=-0,29, P-value=0,01) dan kepemilikan glukometer (r=-0,26, P-value=0,01). Dapat disimpulkan bahwa baik GDP maupun HbA1c dapat dijadikan acuan penilaian status gula darah. Kata Kunci : HbA1c; korelasi; gula darah puasa; karakteristik partisipanen_US
dc.publisherUGMen_US
dc.subjectHbA1c;en_US
dc.subjectkorelasi;en_US
dc.subjectgula darah puasa;en_US
dc.subjectkarakteristik partisipanen_US
dc.titleAnalisis Korelasi Gula Darah Puasa, HbA1c dan Karakteristik Partisipanen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Vol 11, No 4 Tahun 2021

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
240-253.pdf721.78 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.