Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6933
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Bahana Maulida Reyaan, Irianti | - |
dc.contributor.author | Kuning, , Cempaka | - |
dc.contributor.author | Adnyana, I Ketut | - |
dc.date.accessioned | 2024-10-29T03:33:20Z | - |
dc.date.available | 2024-10-29T03:33:20Z | - |
dc.date.issued | 2021-09-27 | - |
dc.identifier.issn | 2443-2946 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6933 | - |
dc.description.abstract | ABSTRAK Resep polifarmasi sangat umum terjadi dalam peresepan pasien di setiap fasilitas kesehatan. Polifarmasi dapat meningkatkan risiko terjadinya interaksi antar obat yang sebagian besar akan menimbulkan dampak merugikan dalam terapi pasien. Interaksi obat dianggap penting secara klinis bila berakibat meningkatkan toksisitas atau mengurangi efektifitas terapi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis potensi interaksi obat pada resep polifarmasi di dua apotek di kota Bandung secara umum, berdasarkan tingkat keparahan, dan mekanisme kerja. Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental yang dilakukan secara retrospektif, yaitu dengan mengambil data resep yang diterima oleh dua apotek di kota Bandung pada periode Oktober – Desember 2018. Sampel diperoleh dengan teknik purposive sampling dan dianalisis menggunakan sejumlah pustaka seperti Stockley’s Drug Interaction 9th Edition, maupun database seperti micromedexsolutions.com untuk mengetahui potensi interaksi obat berdasarkan tingkat keparahan dan mekanisme interaksinya. Hasil analisis diklasifikasikan dalam bentuk persentase. Dari 1218 lembar resep yang dianalisis, ditemukan 896 lembar resep yang termasuk ke dalam kriteria inklusi, dengan sebanyak 569 lembar resep (63,50%) mengalami potensi interaksi obat. Berdasarkan tingkat keparahan, mayoritas interaksi adalah moderat (85,60%), diikuti oleh interaksi minor (9,28%), dan interaksi mayor (5,12%). Berdasarkan mekanisme, mayoritas interaksi obat adalah interaksi farmakodinamik (90,34%), diikuti oleh interaksi farmakokinetik (9,66%). Dilihat dari banyaknya potensi interaksi obat, maka sebaiknya dihindari peresepan polifarmasi dan dilakukan penanganan terhadap potensi interaksi obat yang dapat terjadi. Kata Kunci : Apotek, interaksi obat-obat, polifarmasi | en_US |
dc.publisher | UGM | en_US |
dc.subject | Apotek, | en_US |
dc.subject | interaksi obat-obat, | en_US |
dc.subject | polifarmasi | en_US |
dc.title | Studi Potensi Interaksi Obat Pada Resep Polifarmasi di Dua Apotek Kota Bandung | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | Vol 11, No 3 Tahun 2021 |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
145-152.pdf | 525.83 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.