Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6823
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Nurhasnah, Nurhasnah | - |
dc.contributor.author | Viviandhari, Daniek | - |
dc.contributor.author | Nur Sakinah, Riska | - |
dc.contributor.author | Wulandari, Desi | - |
dc.date.accessioned | 2024-10-28T04:17:32Z | - |
dc.date.available | 2024-10-28T04:17:32Z | - |
dc.date.issued | 2022-08-01 | - |
dc.identifier.issn | 2443-2946 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6823 | - |
dc.description.abstract | ABSTRAKInformasi mengenai obat-obat yang masuk kriteria Potentially Inappropriate Medications(PIMs) pada pasien lansia rawat inap berdasarkan Beers 2019 masih terbatas di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian PIMs dengan menggunakan kriteria Beers 2019 pada pasien lansia dan menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian PIMs. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan di bagian rekam medis sebuah rumah sakit rujukan sekunder di Jakarta selama bulan Agustus dan September 2019. Data diperoleh dari rekam medis pasien rawat inap periode Januari 2018-Desember 2018.Jumlah sampel dihitung menggunakan sample size calculatordan pengambilan sampel secara non-probability samplingdengan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi adalah rekam medis pasien rawat inap dengan usia 60 tahun atau lebih. Kriteria eksklusi adalah rekam medis pasien dengan data tidak lengkap. Kriteria Beers 2019 digunakan untuk mengidentifikasi PIMs. Hasil penelitian menunjukkan dari 325 rekam medis yang dianalisis, PIMs ditemukan pada 122 (37,5%) pasien lansia dengan jumlah kejadian PIMs sebanyak 181. Furosemid (25,4%) adalah obat yang masuk kategori PIMs terbanyak, diikuti spironolakton (18,2%) dan ranitidin (16%). Penggunaan obat dengan jumlah 10 atau lebih p<0,001, OR 4,26 95%CI (2,4-7,5) dan lama rawat lebih dari lima hari p=0,043 OR 1,65 95%CI (1,0-2,6) dikaitkan dengan kejadian PIMs yang lebih tinggi. Namun, usia, jenis kelamin dan jumlah diagnosis tidak berhubungan signifikan dengan kejadian PIMs. Tenaga kesehatan disarankan untuk melakukan pemeriksaan kreatinin serum pada semua pasien lansia rawat inap dan meminimalkan jumlah obat yang digunakan.Kata Kunci:Kriteria Beers; Lansia; PIMs | en_US |
dc.publisher | UGM | en_US |
dc.subject | Kriteria Beers; | en_US |
dc.subject | Lansia; | en_US |
dc.subject | PIMs | en_US |
dc.title | Identifikasi Potentially Inappropriate MedicationsMenggunakan Kriteria Beers 2019 di Rumah Sakit Rujukan Sekunder di Jakarta | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | Vol 12, No 3 Tahun 2022 |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
153-163.pdf | 703.17 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.