Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6816
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Monica, Eva | - |
dc.contributor.author | Rega Prilianti, Kestrilia | - |
dc.contributor.author | Lestar, Indah | - |
dc.contributor.author | Caesarika, Endhirayanti | - |
dc.date.accessioned | 2024-10-28T04:03:43Z | - |
dc.date.available | 2024-10-28T04:03:43Z | - |
dc.date.issued | 2022-09-21 | - |
dc.identifier.issn | 2443-2946 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6816 | - |
dc.description.abstract | ABSTRAKSarana pelayanan kesehatan, khususnya apotek berperan penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan penunjang kesehatan. Banyaknya jumlah apotek yang ada di Kotadan KabupatenMalang saat ini dinilai dapat menyebabkan tingginya kompetisi antar apotek sehingga sistem informasi geografis dipilih untuk melihat bagaimanakah persebaran apotek ditinjau berdasarkan jumlah penduduk pada tiap kecamatan dan banyaknya fasilitas kesehatan yang tersebar di Malang.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran apotek dan rasionya terhadap jumlah kepadatan penduduk dan fasilitas kesehatan yang ada di Kota dan Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data berupa titik koordinat apotek dan fasilitas kesehatan, dilanjutkan dengan proses pengolahan data berupa indeks T dan menggunakan software Arcgis 10.3untuk memvisualisasikannya dalam bentuk peta. Pada analisa distribusi apotek di Kota Malang, kelima kecamatan menunjukkan hasil seragam atau tersebar secara meratasedangkan pada Kabupaten Malang dari 33 kecamatan yang ada, hanya 17 kecamatan memiliki pola seragam. Berdasarkan rasio apotek dan jumlah penduduk Kecamatan Kedungkandang dapat dikatakan mempunyai aksesibilitas terbaik, yaitu1:1.010 (14:100.000), yang manatelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan dan WHO. Sedangkan 4 kecamatan lainnyadi Kota Malang telah memenuhi ketentuan kebutuhan apoteker menurut Kementrian Kesehatan namun belum memenuhi ketentuan kebutuhan apoteker menurut WHO. Pada Kabupaten Malang standar pelayanan apotek ditinjau dari rasio ketersediaan apotek terhadap jumlah penduduk belum terpenuhi, hanya 4 Kecamatan mempunyai rasio yang memenuhi ketentuan kebutuhan Kementerian Kesehatan namun belum memenuhi kebutuhan WHO. Hasil rasio apotek yang ditinjau berdasarkan jumlah fasilitas kesehatan menunjukkan bahwa dari 5 kecamatan di Kota Malang 4 kecamatan lain yakni Kedungkandang, Blimbing, Lowokwaru dan Klojen memiliki rasio dengan kategori baik, sedangkan Kecamatan Sukun memiliki rasio sangat baik. Di Kabupaten Malang, 17 kecamatan memiliki rasio sangat baik, 3 kecamatan menunjukkan nilai rasio baik, 12 Kecamatan memiliki nilai rasio 0-0,9, menunjukkan jumlah apotek yang berada di Kecamatan tersebut kurang dari jumlah fasilitas kesehatan. Kata Kunci:distribusi apotek; nearest neighbour statistics; rasio apotek; SIG | en_US |
dc.publisher | UGM | en_US |
dc.subject | distribusi apotek; | en_US |
dc.subject | nearest neighbour statistics; | en_US |
dc.subject | rasio apotek; | en_US |
dc.subject | SIG | en_US |
dc.title | Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis untuk Analisa Pola Distribusi Apotek di Kota dan Kabupaten Malang | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | Vol 12, No 3 Tahun 2022 |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
137-152.pdf | 1.63 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.