Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6506
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorHidayat, Yance-
dc.contributor.authorSofais, Danur Azissah Roesliana-
dc.contributor.authorHermiati, Dilfera-
dc.contributor.authorPebriani, Emi-
dc.contributor.authorSusanti, Meri Eprina-
dc.date.accessioned2024-09-26T04:46:58Z-
dc.date.available2024-09-26T04:46:58Z-
dc.date.issued2024-02-
dc.identifier.issn2620-7478-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6506-
dc.description.abstractPendahuluan: Indonesia merupakan salah satu negara yang menghadapi masalah gizi ganda (double burden). Masalah gizi merupakan indikator yang mengarah pada penyakit tidak menular yang diawali dengan obesitas, terutama pada usia muda. Masalah obesitas di kalangan remaja mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan temuan prevalensi mencapai 34% dengan kata lain, remaja merupakan kelompok masyarakat yang memiliki risiko terkena penyakit seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan sebagainya. Masalah lain yang harus dihadapi adalah terbatasnya tenaga kesehatan. Dalam mengatasinya, pemerintah membuat program dokter kecil untuk menangani masalah kesehatan di sekolah. Tujuan: Untuk memanfaatkan model demonstrasi yang melibatkan dokter kecil untuk meningkatkan pengetahuan dalam basic life support (BT) dan cardiac life support (CLS). Metode: Studi eksperimen untuk menganalisis efek dari setiap perlakuan menggunakan dua konsep eksperimen yaitu dokter kecil di SMA negeri dengan swasta. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pra dan post-test. Penelitian ini mengambil partisipan dari siswa sekolah menengah atas yang memiliki tugas sebagai dokter junior di sekolah menengah atas dan tidak memiliki keterampilan dalam praktek BT&CLS. Total sekolah yang diambil adalah 60 sekolah, terdiri atas 30 SMA swasta dan 30 negeri. Hasil: Model demonstrasi lebih efektif pada dokter kecil sekolah swasta. Artinya, konsep ini dapat dengan mudah diterapkan di sekolah swasta. Confidence Interval (CI) 95% pada SMA Negeri adalah -12.3 sampai 2.24 dan pada SMA Swasta adalah -15.64 sampai 2.77. Simpulan: Dokter kecil di sekolah swasta lebih terampil daripada dokter kecil di sekolah negeri. Namun secara keseluruhan dengan menggunakan teknik demonstrasi dalam pelatihan dokter kecil dapat meningkatkan pengetahuan BT&BLS para siswa. Saran: Sekolah negeri harus memberikan lebih banyak pelatihan kepada dokter kecil untuk meningkatkan harapan hidup pasien di sekolah. Hal ini dapat membantu dan menyelamatkan nyawa pasien.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherHolistik Jurnal Kesehatanen_US
dc.relation.ispartofseries;887-894-
dc.subjectBasic Life Support (BT)en_US
dc.subjectCardiac Life Support (CLS)en_US
dc.subjectDokter Kecilen_US
dc.subjectWorkshopen_US
dc.titleWorkshop Basic Trauma & Cardiac Life Support (BT&CLS) terhadap pengetahuan dokter kecil pelajar SMA di Kota Bengkuluen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Vol 17 No 10 (2024)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
887-894.pdf887-894451.51 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.