Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6447
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSari, Cucuk Kunang-
dc.contributor.authorSari, Yunita-
dc.date.accessioned2024-09-26T02:58:26Z-
dc.date.available2024-09-26T02:58:26Z-
dc.date.issued2023-12-
dc.identifier.issn2620-7478-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6447-
dc.description.abstractPendahuluan: Stunting merupakan permasalahan yang terjadi pada tumbuh dan kembang anak dikarenakan mengalami gizi buruk, adanya infeksi yang berulang, dan dorongan psikososial yang kurang memadai. Kata stunting diberikan pada anak yang tinggi badannya sesuai usia berada dibawah nilai dua standar deviasi median pertumbuhan anak. Proses stunting dapat dimulai saat janin dalam kandungan dan akan terlihat ketika anak memasuki usia di tahun kedua. Menurut World Health Organization, prevalensi balita stunting sebesar 22.9% dan keadaan gizi balita pendek menjadi penyebab 2.2 juta dari seluruh penyebab kematian balita di seluruh dunia. Hampir setengah tingkat kematian pada anak-anak di bawah 5 tahun di Asia dan Afrika disebabkan oleh kekurangan gizi. Hal ini menyebabkan kematian tiga juta anak per tahun. Indonesia berada dalam posisi 17 negara dari 117 negara yang memiliki permasalahan gizi pada balita yaitu stunting, wasting, dan kelebihan berat badan. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018, prevalensi stunting pada balita sebesar 30.8% dengan kategori sangat pendek 11.5% dan kategori pendek 19.3%. Data stunting tahun 2018 tersebut sudah terjadi penurunan dibandingkan data stunting tahun 2013 sebesar 37.2%. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting. Metode: Jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode survey analytic dengan desain atau rancangan case control atau retrospective study yaitu suatu penelitian analytic efek penyakit atau kejadian kasus diidentifikasi saat ini kemudian faktor risiko diidentifikasi ada atau terjadi pada waktu yang lalu. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Jambe Kabupaten Tangerang pada bulan Juni-Agustus tahun 2022 dengan sampel penelitian adalah 68 balita diambil dengan teknik total sampling. Kriteria inklusi pada kelompok kasus yaitu balita usia 2-5 tahun tercatat sebagai balita stunting, orangtua bersedia menjadi responden, dapat berkomunikasi dengan baik, dan memiliki handphone. Sedangkan kriteria inklusi kelompok kontrol yaitu balita usia 2-5 tahun tercatat sebagai balita normal, orangtua bersedia menjadi responden, dapat berkomunikasi dengan baik, dan memiliki handphone. Kriteria eksklusi kelompok kasus maupun kontrol adalah balita yang lahir dengan BBLR dan cacat bawaan. Hasil: Berdasarkan status vaksinasi, uji statistik dengan chi-square nilai p-value sebesar 0.473 (>0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan status vaksinasi dengan kejadian stunting. Uji statistik riwayat penyakit infeksi dengan chi-square nilai p-value yang dihasilkan sebesar 0.000 (<0.05), artinya ada hubungan riwayat penyakit infeksi terhadap kejadian stunting. Menurut variabel ASI eksklusif dengan chi-square p-value yang dihasilkan sebesar 0.000 (<0.05), artinya ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting. Selain itu, ada hubungan tinggi badan orang tua, pengetahuan ibu, dan pola asuh orangtua terhadap kejadian stunting. Simpulan: Berdasarkan tujuh variabel yakni, jenis kelamin, status vaksinasi, riwayat penyakit infeksi, pemberian ASI eksklusif, tinggi badan orangtua, pengetahuan ibu, dan pola asuh pemberi makanan hanya variabel status vaksinasi yang tidak memiliki hubungan terhadap kejadian stunting. Sebenarnya baik balita yang divaksinasi lengkap maupun tidak, sama-sama beresiko terkena penyakit infeksi jika tidak diimbangi dengan pola asuh makan yang baik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherHolistik Jurnal Kesehatanen_US
dc.relation.ispartofseries;697-707-
dc.subjectASI Eksklusifen_US
dc.subjectPola Asuhen_US
dc.subjectStuntingen_US
dc.subjectVaksinasien_US
dc.titleFaktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balitaen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Vol 17 No 8 (2023)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
697-707.pdf697-707434.19 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.