Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6425
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRiyanti, Riyanti-
dc.contributor.authorArfan, Arfan-
dc.contributor.authorZuana, Eli-
dc.date.accessioned2024-09-25T14:41:08Z-
dc.date.available2024-09-25T14:41:08Z-
dc.date.issued2023-10-
dc.identifier.issn2620-7478-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6425-
dc.description.abstractPendahuluan: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan blue print atau cetak biru “Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024” bersama United Nations Development Programme (UNDP). Strategi transformasi digital fokus terhadap pelayanan kesehatan untuk masyarakat luas dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan yang lebih merata di seluruh Indonesia.Dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 270 juta jiwa berhak mendapatkan layanan kesehatan yang optimal, mudah, dan informatif. Strategi transformasi digital kesehatan 2024 yang diluncurkan juga diharapkan dapat menjaga keselamatan pasien, biaya rumah sakit yang lebih murah, baik untuk pasien dan fasilitas kesehatan, serta dapat mengontrol prosedur kesehatan untuk pasien yang lebih komprehensif. Tujuan: Untuk mengetahui kesiapan penerapan Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin (RSPBA) . Metode: Penelitian kualitatif menggunakan teknik triangulasi dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Kontributor informasi penelitian ini berjumlah 4 orang. Sebagai kontributor informasi kunci adalah Direktur Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin (RSPBA) dan kontributor informasi triangulasi adalah Kepala Rekam Medis, Kepala IT, dan pelaksana rekam medis. Hasil: Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin (RSPBA) siap melakukan penerapan RME, dengan adanya komitmen dari manajemen yaitu direktur dan tim khusus yang dibentuk dalam penerapan RME. Direktur memberikan dukungan penuh tersedianya teknologi, software, hardware dan jaringan internet. Tim khusus yang dibentuk dalam penerapan RME juga sudah menjalankan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada semua user dalam penerapan RME yaitu transformasi dari konvensional ke elektronik dengan SPO. Simpulan: Persiapan penerapan RME dapat dijalankan di RSPBA dengan dukungan penuh dari manajemen, pemangku kepentingan dan tim khusus yang dibentuk. Saran: RSPBA perlu menindaklanjuti kendala yang ada dan melakukan monitoring, evaluasi, dan pemantauan secara rutin serta memberikan umpan balik kepada pihak terkait seperti user dan tim dari pihak ke tiga sebagai mitra.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherHolistik Jurnal Kesehatanen_US
dc.relation.ispartofseries;507-521-
dc.subjectPelayanan Kesehatanen_US
dc.subjectPersiapanen_US
dc.subjectRekam Medis Elektronik (RME)en_US
dc.subjectStandar Prosedur Operasien_US
dc.titleAnalisis kesiapan penerapan rekam medis elektronik: Sebuah studi kualitatifen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Vol 17 No 6 (2023)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
507-521.pdf507-521504.8 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.