Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6413
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorKusuma, Made Dian Shanti-
dc.contributor.authorShanti, Made Dian-
dc.contributor.authorDarmini, Anak Agung Ayu Yuliati-
dc.date.accessioned2024-09-25T14:05:18Z-
dc.date.available2024-09-25T14:05:18Z-
dc.date.issued2023-09-
dc.identifier.issn2620-7478-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6413-
dc.description.abstractPendahuluan: Menua adalah proses alami yang akan dihadapi semua individu dan hal ini tidak dapat dicegah. Seseorang yang memasuki usia lanjut akan menghadapi proses perubahan baik pada fisik, jiwa, sosial dan spiritual. Masalah fungsi kognitif dapat terjadi pada lansia seiring dengan bertambahnya usia. Namun, penurunan fungsi kognitif dapat memicu terjadinya masalah Demensia. Peristiwa kehidupan yang tidak menyenangkan juga dapat berpengaruh terhadap masalah kognitif pada lansia. Namun, aktif secara fisik dapat mencegah lansia memiliki masalah fungsi kognitif. Tujuan: Mengetahui hubungan peristiwa kehidupan, aktivitas fisik, dan fungsi kognitif pada lansia yang tinggal di komunitas. Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik yang menggunakan pendekatan cross-sectional. Total sampel pada penelitian ini berjumlah 93 orang lansia yang tinggal di komunitas. Penelitian ini menggunakan kuesioner Geriatric Adverse Live Events Scale (GALES) untuk menilai peristiwa kehidupan pada lansia, Physical Activity Questionnaire–Elderly (IPAQ-E) untuk menilai aktivitas fisik, dan Cognitive Impairment Test (6 CIT) untuk menilai fungsi kognitif pada lansia. Hasil: Hasil uji korelasi spearmen’s rho adalah sebesar r = -0,294 untuk variable aktivitas fisik dan r = 0,454 untuk variable peristiwa kehidupan dengan nilai significance p <0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan peristiwa kehidupan dengan fungsi kognitif pada lansia. Simpulan: Seorang lansia yang mengalami stress sangat beresiko mengalami penurunan fungsi kognitif dan hal itu dapat mengarah munculnya masalah dementia. Kemudian semakin rendah aktivitas fisik yang dilakukan oleh lansia dapat memicu munculnya masalah fungsi kognitif. Saran: Diharapkan keluarga dengan rutin memfasilitasi lansia untuk melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuan dan kondisinya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherHolistik Jurnal Kesehatanen_US
dc.relation.ispartofseries;402-411-
dc.subjectAktivitas Fisiken_US
dc.subjectFungsi Kognitifen_US
dc.subjectLansiaen_US
dc.subjectPeristiwa Kehidupanen_US
dc.titlePeristiwa kehidupan, aktivitas fisik, dan fungsi kognitif pada lansia di komunitasen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Vol 17 No 5 (2023)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
402-411.pdf402-411472.82 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.