Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6411
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMS, Dewi Sartika-
dc.contributor.authorMahendika, Devin-
dc.contributor.authorSetianto, Rony-
dc.contributor.authorAzizah, Fidrotin-
dc.contributor.authorDewi, Belinda Arbitya-
dc.date.accessioned2024-09-25T13:54:44Z-
dc.date.available2024-09-25T13:54:44Z-
dc.date.issued2023-09-
dc.identifier.issn2620-7478-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6411-
dc.description.abstractPendahuluan: Diabetes Mellitus (DM) atau sering disebut kencing manis merupakan penyakit metabolic yang disebabkan oleh peningkatan kadar glukosa darah diatas nilai normal. Hal ini dapat terjadi karena gangguan metabolisme glukosa akibat kekurangan insulin baik secara relatif ataupun absolut. World Health Organization (WHO) menyebutkan prevalensi DM di dunia mencapai 9%, sedangkan proporsi kematian disebabkan DM menyumbang 4% dari seluruh kematian akibat penyakit tidak menular. Angka kematian akibat DM lebih banyak terjadi pada negara-negara yang berpenghasilan rendah dan menengah yaitu sebesar 80%. Diperkirakan pada tahun 2030 DM menempati urutan ketujuh penyebab kematian di dunia. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan konsumsi gula dan konsumsi garam terhadap kejadian diabetes mellitus. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional untuk mengkaji hubungan konsumsi gula dan konsumsi garam terhadap kejadian DM. Penelitian ini dilakukan pada seluruh pasien yang berkunjung dan melakukan pengobatan ke Poli umum yang tercatat dalam register laporan di Puskesmas Garuda pada bulan September – Desember 2022 sebanyak 110 responden. Teknik sampel yang digunakan adalah acak tersistematis dengan kriteria inklusi yaitu pasien yang berkunjung rutin dan mampu berkomunikasi dengan baik. Sedangkan kriteria eksklusi adalah pasien yang sedang sakit berat dan tidak bersedia memberikan data rekam medis. Hasil: Hasil uji chi square didapatkan p value sebesar 0.009 artinya ada hubungan yang signifikan antara konsumsi gula berlebih dengan kejadian DM. Uji OR didapatkan nilai sebesar 3.143 menunjukkan orang yang konsumsi gula berlebih memiliki risiko 3.1 kali lebih besar menderita DM dibandingkan dengan orang yang konsumsi gula tidak berlebih. Hasil uji chi square didapatkan p value sebesar 0.004, artinya ada hubungan yang signifikan antara konsumsi garam berlebih dengan kejadian DM. Uji OR didapatkan nilai sebesar 3.143 menunjukkan bahwa orang yang konsumsi garam berlebih memiliki risiko 3.5 kali lebih besar menderita DM dibandingkan dengan orang yang konsumsi garam tidak berlebih. Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi gula dan garam berlebih terhadap kejadian kasus DM dengan risiko 3.1 dan 3.5 kali lebih besar menderita DM dibandingkan dengan orang yang konsumsi gula dan garam tidak berlebih.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherHolistik Jurnal Kesehatanen_US
dc.relation.ispartofseries;388-394-
dc.subjectDiabetes Mellitusen_US
dc.subjectKonsumsi Garamen_US
dc.subjectKonsumsi Gulaen_US
dc.titleHubungan Konsumsi Gula dan Konsumsi Garam Dengan Kejadian Diabetes Mellitusen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Vol 17 No 5 (2023)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
388-394.pdf388-394446.02 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.