Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6398
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorTan, Suriyani-
dc.contributor.authorMachrumnizar, Machrumnizar-
dc.contributor.authorKusumaratna, Rina-
dc.contributor.authorSuyanto, Jipri-
dc.date.accessioned2024-09-25T08:24:03Z-
dc.date.available2024-09-25T08:24:03Z-
dc.date.issued2023-07-
dc.identifier.issn2620-7478-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6398-
dc.description.abstractPendahuluan: Karena wanita dianggap lebih sensitif daripada pria, ini adalah masalah hak bagi mereka. Mayoritas penduduk berpikir bahwa wanita harus menangani semua aspek manajemen rumah tangga, termasuk pengasuhan anak, pengelolaan uang, persiapan makanan, dll. Mereka mungkin mengalami berbagai masalah mental sebagai akibat dari penyakit ini, yang dapat menyebabkan depresi. Tujuan: Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala depresi pada wanita menikah dini. Metode: Dengan menggunakan prosedur sampel acak bertingkat, 488 partisipan dipilih untuk wawancara dan kuesioner dalam penelitian cross-sectional ini. Perempuan yang sudah menikah adalah salah satu responden. Perempuan yang sudah menikah berada di bawah tekanan karena kondisi pernikahan mereka, terutama mereka yang menikah di usia muda. Variabel dependen, depresi, dibagi menjadi dua kelompok: mereka yang memiliki gejala depresi dengan rentang skor >60, dan mereka yang tidak memiliki gejala depresi dengan rentang skor 0 hingga 60. Empat belas variabel independen adalah usia pernikahan, agama, pendidikan, etnis, wilayah tempat tinggal di Provinsi Bengkulu, pekerjaan, tempat tinggal, pendapatan rumah tangga per bulan, kondisi tempat tinggal yang buruk, pengaruh komunitas terhadap depresi, pengaruh keluarga terhadap depresi, dan stres. Penelitian ini juga mencakup tiga jenis uji yang berbeda: univariat, regresi logistik, dan regresi logistik berganda. Regresi logistik dan regresi logistik berganda digunakan sebagai data analisis untuk menemukan hubungan antara faktor independen dan variabel dependen. Hasil: Prevalensi depresi adalah 77,87% (95% CI: 73,95-81,34). Faktor-faktor yang secara signifikan berhubungan dengan depresi adalah; < 18 tahun (AOR = 6,19; 95% CI: 2,98 - 12,88), memiliki pendapatan rumah tangga < Rp. 122.72.000 (OR = 7,01; 95% CI: 3,62 - 13,57), kondisi tempat tinggal yang buruk (OR = 2,16; 95% CI: 1,11 - 4,18), memiliki pengaruh komunitas terhadap depresi (OR = 3,68; 95% CI: 1,91 - 7,06) dan mengalami stres (OR = 9,85; 95% CI: 5,24 - 18,24). Simpulan: Usia pernikahan, pendapatan rumah tangga, kondisi kehidupan yang buruk, depresi di masyarakat, dan stres semuanya berhubungan dengan depresi di antara perempuan yang sudah menikah di Provinsi Bengkulu.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherHolistik Jurnal Kesehatanen_US
dc.relation.ispartofseries;304-314-
dc.subjectDepresien_US
dc.subjectPernikahan Usia Mudaen_US
dc.subjectStresen_US
dc.subjectWanitaen_US
dc.titleFaktor – faktor yang berhubungan dengan gejala depresi di kalangan perempuan yang melakukan pernikahan dinien_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Vol 17 No 4 (2023)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
304-314.pdf304-314586 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.