Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6271
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorYuliani, Ismy Salsabila-
dc.contributor.authorSugiharto, Sugiharto-
dc.date.accessioned2024-09-24T07:32:27Z-
dc.date.available2024-09-24T07:32:27Z-
dc.date.issued2022-09-
dc.identifier.issn2620-7478-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6271-
dc.description.abstractPendahuluan: Lansia akan mengalami perubahan baik fisik, mental, dan sosial. Kondisi ini dapat berakibat terjadinya penurunan produktivitas sehari-harinya. Proses degeneratif yang terjadi dapat menjadikan lansia rentan terhadap berbagai penyakit. Produktivitas yang menurun, adanya penyakit atau keluhan yang dirasakan, kehilangan pasangan hidup dan anak-anak, adanya keterbatasan aktivitas sosial, dan rasa sedih dan tidak berguna dapat berakibat terjadinya depresi pada lansia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat depresi pada lansia yang tinggal di komunitas ditinjau dari karakteristik lansia. Metode: Penelitian deskriptif menggunakan teknik total sampling didapatkan 151 responden yang memenuhi kriteria antara lain; lansia berumur >60 tahun, bersedia menjadi responden, dan lansia yang terdaftar sebagai penduduk Desa Bugangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Hasil penilaian Mini Mental State Examination (MMSE) 25–30 tergolong ke dalam kategori normal dan untuk melihat tingkat depresi dipakai instrumen Geriatric Depression Scale. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia yang tinggal di komunitas rata-rata usia 69 tahun (SD =5.53), 57.6% berjenis kelamin perempuan, 65.6% responden tidak sekolah, 83 responden masih aktif bekerja dengan pendapatan dibawah UMR. Kebanyakan responden bekerja sebagai buruh tani, buruh konveksi, dan pedagang. Mayoritas responden (90.7%) tinggal dengan keluarga. Sebanyak 126 responden masih aktif dengan kegiatan sosial. Serta sejumlah 78 responden berstatus Duda/Janda. Kebanyakan responden berada dalam kondisi normal tanpa mengalami depresi (72.8%). Simpulan: Keberadaan lansia tinggal di komunitas yang masih memungkinkan berkumpul dengan keluarga dan beraktivitas sosial kemasyarakatan dapat menekan risiko terjadinya depresi. Dukungan sosial, terutama dari keluarga merupakan hal yang penting dan sangat dibutuhkan bagi para lansia.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherHolistik Jurnal Kesehatanen_US
dc.relation.ispartofseries;407-415-
dc.subjectDepresien_US
dc.subjectKomunitasen_US
dc.subjectLansiaen_US
dc.titleTingkat depresi pada lansia yang tinggal di komunitas ditinjau dari karakteristik lansiaen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Vol 16 No 5 (2022)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
407-415.pdf407-415398.38 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.