Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6194
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorHermawan, Dessy-
dc.contributor.authorHidayat, Nabila Aurelia-
dc.date.accessioned2024-09-23T07:41:30Z-
dc.date.available2024-09-23T07:41:30Z-
dc.date.issued2022-03-
dc.identifier.issn2620-7478-
dc.identifier.urihttp://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6194-
dc.description.abstractPendahuluan: Peningkatan kasus DM pada usia muda merupakan masalah serius dan harus ditangani sedini mungkin, karena akan berefek pada penurunan kualitas hidup penderitanya di masa yang akan datang. Akhirakhir ini, banyak riset yang melaporkan bahwa, kadar vitamin D pasien DM sangat rendah. Sumber vitamin D selain dari makanan, juga berasal dari biosintesis pro vitamin D di kulit dengan bantuan sinar matahari/UVB. Adanya trends prilaku menghindar sinar UVB seperti pengunaan pakaian panjang/tertutup dan beraktiivitas/bekerja di dalam ruangan diduga berhubungan dengan kejadian rendahnya kadar vitamin D yang akan berefek pada peningkatan kasus DM tidak terkontrol. Tujuan: Untuk memperlajari hubungan kebiasaan menghindar dari sinar matahari dengan kejadian peningkatan glukosa darah pada pasien DM. Metode: Penelitian survey analitik dengan pendekatan case control. Adapun populasi pada penelitian ini adalah semua pasien DM tipe 2 yang berobat ke poli penyakit dalam RSPBA pada periode Januari 2022. Adapun yang menjadi sampel kasus adalah pasien DM yang glukosa darah sementara/GDS nya di atas 200 mg/dL (DM tidak terkontrol) dan kelompok kontrol adalah pasien DM yang GDSnya di bawah 200 mg/dL (DM terkontrol). Adapun total sampel ada 88 pasien dengan 44 orang sampel kasus dan 44 sampel control. Data yang dikumpulkan, dianalisis dengan menggunakan uji statistic non parametric: chi square. Hasil: Didapatkan hubungan yang bermakna antara kejadian DM tidak terkontrol dengan kebisaan berakatifitas di dalam ruangan (0.003), pengunaan pakaian panjang/tertutup (0.001), bekerja di luar rumah (0.03), usia (0.01) dan jenis kelamin (0.003). Simpulan: Semakin sering seseorang menghindar paparan sinar matahari: beraktivitas di dalam ruangan serta selalu menggunakan baju panjang/tertutup dalam jangka waktu lama, akan semakin meningkatkan kadar GDS sehingga meningkatkan pula resiko menjadi DM tidak terkontrol. Direkomendasikan untuk meluangkan waktu 5- 30 menit seminggu 2-3 kali untuk memberi kesempatan kulit tubuh terpapar sinar matahari/UVB, hal ini penting untuk menjaga agar biosintesis vitamin D tetap terjaga.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherHolistik Jurnal Kesehatanen_US
dc.relation.ispartofseries;35-41-
dc.subjectPaparan sinar mataharien_US
dc.subjectVitamin Den_US
dc.subjectPenderitaen_US
dc.subjectDiabetus mellitusen_US
dc.titlePengaruh paparan sinar matahari pada penderita diabetes melitus tipe 2en_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:Vol 16 No 1 (2022)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
35-41.pdf35-41386.43 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.