Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6050
Title: | Aplikasi pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis |
Other Titles: | A comparison of distractors for controlling pain and discomfort in young children during medical procedures |
Authors: | Setiawati Novikasari, Linawati |
Keywords: | Teknik distraksi Skala nyeri Anak Prosedur medis |
Issue Date: | Mar-2021 |
Publisher: | Holistik Jurnal Kesehatan |
Series/Report no.: | ;140-146 |
Abstract: | Pendahuluan: Masalah yang sering terjadi diruang anak yaitu pada saat akan melakukan tindakan medis, dimana ada beberapa prosedur yang akan membuat rasa sakit dan ketidaknyamanan pada anak. Selama tindakan tersebut, seorang perawat akan mengerjakannya dengan penuh konsentrasi dan perlu ketenangan. Sedangkan pada anak tersebut dibutuhkan tindakan distraksi supaya tindakan medis dapat dilakukan dengan mudah dan lancar. Tujuan: Untuk melihat efektivitas pemberian teknik distraksi terhadap skala nyeri anak selama prosedur medis di rumah sakit Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu (pre-test dan post-test) dan pemilihan sampelnya menggunakan purposive sampling. Populasi dan sampel sebanyak 60 partisipan yang dibagi dalam dua grop perlakuan yaitu 30 partisipan dengan media video cartoon dan 30 partisipan dengan media storytelling. Prosedur medis yang dilakukan pada saat pengambilan sampel darah vena. Alat ukur yang dipakai untuk mengujkur skala nyeri menggunakan skala nyeri face, legs, activity, cry and consolability (FLACC) dengan skor terendah 0 dan tertinggi skor 10. Uji statistik menggunakan uji T. Hasil: Didapatkan adanya pengaruh yang signifikan pada anak jika dilakukan perlakukan distraksi dengan media video kartun dan media storytelling saat pengambilan sampel darah vena. Kedua kelompok didapatkan p-value 0.000 menunjukkan bahwa kedua intervensi efektif untuk digunakan. Sedangkan perbedaan nilai mean (pre test-post test) pada media video cartoon 0.97 dan media storytelling dengan nilai mean 1.50. artinya media storytelling lebih efektif dibandingkan media video cartoon. Simpulan: Intervensi menonton video kartun dan storytelling mempunyai tingkat efektivitas yang sukup signifikan dan media storytelling lebih efektif dibandingkan media video cartoon, sehingga dapat jadikan alternatif sebagai prosedur tetap diruangan anak. |
URI: | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/6050 |
ISSN: | 2620-7478 |
Appears in Collections: | Vol 15 No 1 (2021) |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
140-146.pdf | 140-146 | 398.12 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.