ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DENGAN RUPTUR PERINEUM DERAJAT II DI PMB MONA KECAMATAN PADANG SIDEMPUAN UTARA DI KOTA PADANG SIDEMPUAN TAHUN 2023

Abstract

Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) terdapat 2,7 juta kasus rupter perineum pada ibu bersalin, diperkirakan akan mencapai 6,3 juta di tahun 2050. Di asia ruptur perineum dalam masyarakat 50% dari kejadian ruptu perineum di dunia. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi, yang dapat hidup diluar, dari Rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. Persalinaan sangat dipengaruhi “3p” yaitu (passenger) jalan lahir (passage) dan tenanga (power). Angkak kematian ibu (AKI) provensi sumatera utara pada tahun 2013 sebanyak 95/100.000 kelahiran hidup ditahun 2014, angka kematian ibu (AKI) sebanyak 150/100.000 (Profil Kesehatan Padangsidempuan. Ruptur perineum dapat terjadi karena adanya robekan spontan maupun episiotomy. Ruptur perineum yang dilakukan dengan episiotomy itu sendiri harus dilakukan atas indikasi antara lain: Bayi besar, Persalinan kaku, Persalinan yang kelainan letak, Persalinan dengan menggunakan alat baik forceps maupun vacuum.Tujuan Untuk mengetahui bagaimana asuhan kebidanan yang diberikan kepada pasien bersalin dengan rumtur perineum derajat II dengan menggunakan metode pendekatan 7 langkah verney dan SOAP pada data perkembangan. Metode Penelitian Asuhan kala II pada Ny. L mengalami ruptur perineum derajat II dengan teknik jelujur. Keadaan umum baik TD : 110/80 mmHg Pernafasan 24x/I, Nadi 70x/I, Suhu 36,5 ℃ Hasil Pada pelaksanaaan asuhan kala II Ny. L mengalami rupture perineum derajat II, akan tetapi masalah dapat teratasi dengan melakukan hecting derajat II dengan teknik jelujur. Kesimpulan Peneliti telah melaksanankan asuhan sesuai dengan manajemen 7 langkah varney mulai dari pengkajian, interpretasi data, diagnose potensial, perencanaan, penatalaksanaan dan evaluasi.