KEBUTUHAN DAN HAMBATAN MAHASISWA DALAM MENJALANI PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DI UNIVERSITAS AUFA ROYHAN

Abstract

Model pembelajaran blended learning dapat dikatakan juga dengan kombinasi model pembelajaran daring dan luring antara dosen dan mahasiswa. Pembelajaran blended learning terhitung baru dalam pembelajaran di Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidimpuan, alasan yang melatar belakangi mengapa memilih model pembelajaran ini sebab tidak lain karena meluasnya wabah virus Covid-19. Sistem blended learning yang diterapkan mahasiswa menimbulkan beberapa kendala antara lain koneksi internet yang buruk, kuota internet yang mahal dan materi yang susah di pahami, sehingga hal tersebut menyebabkan pembelajaran tidak efektif dan efisien untuk diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kebutuhan dan hambatan mahasiswa dalam menjalani pembelajaran blended learning. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian studifenomenologi. Pengambilan data dengan melakukan wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi. Hasil penelitian ini di dapatkan 3 tema yaitu : Tema 1 : sulit hadir saat luring sulit akses saat daring Tema 2 : mahasiswa butuh fasilitas internet selama blended learning Tema 3 : ragam luapan perasaan blended learning. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan dan hambatan mahasiswa dalam menjalani pembelajaran blended learning dikategorikan menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan dikarenakan banyaknya kendala yang di alami mahasiswa saat melakukan pembelajaran blended learning. Peneliti menyarankan kepada seluruh mahasiswa agar mampu mengikuti dan mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi khususnya dalam pembelajaran.