HUBUNGAN IMT (INDEKS MASSA TUBUH) DENGANAKTIVITAS FISIK PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KOTA PADANG SIDEMPUAN

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang dialami hampir seluruh Negara di dunia dan tergolong jenis penyakit degenerative, DM mengalami peningkatan tiap tahunnya, aktivitas fisik membuat kita terhindar dari resiko terkena diabetes karena berat badan ideal dan insulin lebih sensitif, Indeks massa tubuh (IMT) berfungsi mendeteksi obesitas (kegemukan), serta IMT juga berkaitan dengan berbagai penyakit seperti osteoarthritis, DM tipe 2, dan penyakit kardiovaskular (CVD). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan aktivitas fisik pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Kota Padang Sidempuan. Jenis penelitian yang saya gunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan Cross-Sectional. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Sampel yang digunakan sebanyak 96 responden dengan kriteria yang sudah ditentukan. Alat ukur untuk menghitung indeks massa tubuh (IMT) dengan menggunakan meteran dan timbangan, untuk menghitung aktivitas fisik menggunakan kuesioner Global Physicaal Activity Questionnaire (GPAQ). Hasil penelitian melalui uji statistik Spearman menunjukkan dipeoleh p= 0.063 (< 0.05), ini menunjukkan tidak ada hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan aktivitas fisik pada penderita diabetes tipe 2 di Kota Padang Sidempuan. Diperoleh juga nilai r (korelasi) pada tabel r= -0.191, ini disebabkan mayoritas responden Pensiunan/tidak bekerja sehingga memiliki aktivitas fisik yang rendah serta adanya perubahan IMT.