The Role of Ferritin Levels Serum of Third Trimester Obese Pregnant Women in Neonatal Outcome

Abstract

The Role of Ferritin Levels Serum of Third Trimester Obese Pregnant Women in Neonatal Outcome Peran Kadar Feritin Serum pada Perempuan Hamil Trimester Tiga dengan Obesitas terhadap Luaran Bayi Rudy S. Harahap, Hasanuddin Hasanuddin, Mohd Andalas, Rajuddin Rajuddin, Cut M. Yeni Department of Obstetrics and Gynecology Faculty of Medicine Universitas Syiah Kuala Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh Abstract Abstrak Objective: To determine relation of obesity to serum ferritin levels in third trimester pregnant women and neonatal outcome at Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Tujuan: Mengetahui hubungan obesitas terhadap kadar feritin serum pada ibu hamil trimester ketiga serta neonatal outcome di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Methods: This was a prospective. The study was conducted in January-November 2019 at RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Total of 38 patients with 34-40 weeks gestational age with obesity were included in the study. Univariate analysis is presented in the frequency distribution table. Bivariate analysis to test study hypotheses using Spearman's Rank Correlation. P-values>0.05 were considered significant. The degree of correlation is determined based on the value of the correlation coefficient r. Metode: Penelitian analitik observasional menggunakan desain cohort prospective. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari sampai November 2019 di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Sebanyak 38 pasien dengan usia kehamilan 34-40 minggu dengan obesitas diikutsertakan dalam penelitian. Analisa univariat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Analisa bivariat untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan Spearman’s Rank Correlation. P-value > 0,05 dianggap signifikan. Derajat korelasi ditentukan berdasarkan nilai koefisien korelasi r. Result: Spearman test showed no correlation between obesity variables and ferritin reserve status (p: 0.068). Correlation between obesity variable and the infant APGAR value was significant (p: 0.032) and the strength of correlation was weak (r: 0.349). Chi-Square test results showed no correlation between obesity and infant birth weight (p: 0.369). Relationship of serum ferritin levels with APGAR no significant (p> 0.05). Serum ferritin levels with birth weight also did not significant (p> 0.05). Hasil: Uji hipotesis Spearman menunjukkan korelasi antara variabel obesitas dengan status cadangan ferritin tidak bermakna (p: 0,068). Korelasi antara variabel obesitas dengan nilai APGAR bayi bermakna (p: 0,032) dan kekuatan korelasi lemah (r : 0,349). Hasil uji hipotesis Chi-Square menunjukkan korelasi antara variabel obesitas dengan nilai berat badan lahir bayi tidak bermakna (p: 0,369). Hubungan kadar serum ferritin dengan nilai APGAR menunjukkan hasil tidak bermakna (p >0,05). Kadar serum ferritin dengan berat badan lahir bayi juga memiliki hubungan yang tidak bermakna (p>0,05). Conclusions: This study shows that obesity in pregnancy has an effect towords the incidence of asphyxia in newborns an increase in serum ferritin or the incidence of macrosomia in newborns. Keywords: APGAR, birth weight, ferritil, obesity. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa korelasi antara obesitas dengan status cadangan ferritin tidak bermakna. Korelasi antara obesitas dengan nilai APGAR bayi bermakna dan kekuatan korelasi lemah, sedangkan dengan Berat Badan Lahir tidak bermakna. Kadar serum ferritin dengan nilai APGAR dan BBL bayi memiliki hubungan yang tidak bermakna. Kata kunci: APGAR, berat badan lahir, feritin, obesitas.