Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/269
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Universitas DIponegoro | - |
dc.date.accessioned | 2022-01-15T04:34:10Z | - |
dc.date.available | 2022-01-15T04:34:10Z | - |
dc.date.issued | 2019-04-27 | - |
dc.identifier.isbn | 978-623-7222-10-1 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/269 | - |
dc.description | 2019 | en_US |
dc.description.abstract | Era revolusi industri 4.0 ditandai dengan perubahan paradigm dari penggunaan teknologi informasi (IT) digital mengarah kepada multi integrative teknologi. Di era industri 4.0 keterlibatan infratruktur IT tetap ada tetapi lebih didominasi aspek kolaborasi antaraphysical-cyber technology, infrastruktur jaringan, dan internet of things (IoT )dalam melahirkan revolusi digital. Kolaborasi tersebut memberikan dampak lahirnya perkembangan keilmuan baru di antaranya: internet of things (IoT), big data, data mining, data sains, Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan, machine learning dan deep learning. Dampak dari revolusi industry tersebut adalah terjadinya disruption (kekacauan tatanan) di segala bidang termasuk di bidang keperawatan. Oleh karena itu, disruption innovation yang mendukung layanan keperawatan harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu dengan melibatkan semua elemen mulai dari pemerintah hingga pelaku industry kesehatan untuk menyikapi perubahan ini. Pemerintah perlu mengeluarkan blue print dari kerangka kerja (frameworks) layanan kesehatan elektronik (e-health) yang diikuti oleh penyediaan infrastruktur dan menumbuhkan para penggiat dan pengembang yang berorientasi kepada revolusi industri 4.0. Saat ini negara-negara maju telah mempersiapkan teknologie-healthera 4.0 dengan mengembangkan infrastruktur di bagian edge layer seperti sensor-sensor untuk mendeteksi tanda dan gejala klinis suatu penyakit yang terhubung ke cloud secara nirkabel. Sebagai akibat dari teknologi tersebut maka dihasilkan data yang berjumlah sangat besar (big data) yang dapat dilakukan mining melalui pembelajaran dengan algoritma artificial intelligent (AI) pada konsep deep learning. Penggunaan konsep tersebut di bidang keperawatan, telah terbukti mampu meningkatkan jangkauan area akses yang luas, efektivitas waktu layanan, penghematan biaya, peningkatan kulitas dan kuantitas, peningkatan konsistensi layanan serta peningkatan akurasi proyeksi dan prediksi ke depan | en_US |
dc.description.sponsorship | Suryono Suryono | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | teknologi informasi | en_US |
dc.subject | perubahan paradigma | en_US |
dc.subject | kolaborasi | en_US |
dc.subject | kekacauan tatanan | en_US |
dc.subject | layanan keperawatan | en_US |
dc.title | Kalaborasi Pendidikan dan pelayanan Keperawatan Dalam Era Revolusi Industri 4.0 | en_US |
dc.type | Book | en_US |
Appears in Collections: | Keperawatan |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Prosiding_Semnaskep_2019.pdf | 2019 | 978.57 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.