Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2676
Title: Double Approach (Laparoscopy and Hysteroscopy) Repair of Istmochele (Niche)
Authors: Situmorang, Herbert
Putri, Ribkhi A.
Pramayadi, Cepi T.
Kurniawan, Riyan H.
Priangga, Muhammad D.
Gunardi, Eka R.
Keywords: abnormal uterine bleeding
caesarean scar defect
hysteroscopy
istmochele laparoscopy
niche
Issue Date: Oct-2020
Abstract: Double Approach (Laparoscopy and Hysteroscopy) Repair of Istmochele (Niche) Pendekatan Ganda (Laparoskopi dan Histeroskopi) untuk Memperbaiki Istmochele (Niche) Herbert Situmorang, Ribkhi A. Putri, Cepi T. Pramayadi, Riyan H. Kurniawan, Muhammad D. Priangga, Eka R. Gunardi Department of Obstetrics and Gynecology Faculty of Medicine Universitas Indonesia Dr. Cipto Mangunkusumo Generah Hospital Jakarta Abstract Abstrak Objective: Reported a case demonstrate the double approach repair of niche treatment through the hysteroscopy and laparoscopy technique. Tujuan: Melaporkan sebuah kasus yang menggambarkan pendekatan ganda dalam memperbaiki niche dengan histeroskopi dan laparoskopi. Methods: Case report. We reported a case starting from the patient admission untill 3 months postoperative condition. Metode: Laporan kasus. Kami melaporkan sebuah kasus dimulai dari pasien masuk sampai dengan 3 bulan pascaoperasi. Case: A thirty three years old woman came with abnormal uterine bleeding, already got medication and combine oral contraception pill, but the bleeding never stopped. We found a cavity (niche) fi lled by menstrual blood with thin lower uterine segment (just serous layer) from transvaginal ultrasound. We did hysteroscopy and laparoscopy approach. We illuminated the niche by hysteroscopy, then resected it by laparoscopy. Patient had a day hospital admission and no symptoms anymore after the procedure. Kasus: Perempuan 33 tahun datang dengan perdarahan uterus abnormal, telah diberikan terapi obat dan pil kombinasi, namun perdarahan tidak berhenti. Dari ultrasonografi ditemukan rongga berisi darah menstrusasi dengan segmen bawah uterus yang tipis (hanya lapisan serosa). Kami melakukan pendekatan histeroskopi dan laparoskopi. Dilakukan iluminasi dengan histeroskopi, kemudian reseksi dengan laparoskopi. Perawatan pasien di rumah sakit selama satu hari, dan tidak terdapat keluhan pada pasien setelah tindakan. Conclusions: Many treatment methods have been described for repair of niche with varies effectivities. Double approach (hysteroscopy and laparoscopy) technique was a minimal access, but optimal approach of niche resection with up to 100% effectivity. Kesimpulan: Terdapat banyak metode dalam tata laksana niche dengan efektivitas yang beragam. Pendekatan ganda dengan histeroskopi dan laparoskopi merupakan tehnik dengan akses minimal namun hasil optimal, dengan efektivitas hingga 100%. Keywords: abnormal uterine bleeding, caesarean scar defect, hysteroscopy, istmochele laparoscopy, niche. Kata kunci: perdarahan uterus abnormal, defek skar sesar, histeroskopi, istmpchele, laparoskopi, niche.
URI: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2676
Appears in Collections:1. Indonesian Journal Of Obstetrics and Gynecology (INAJOG)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
254-257.pdf173.28 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.