Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2446
Title: | Giving Brain Gym Using Booklets To Reduce The Level Of Depression Among Elderly In The Community |
Authors: | Yuniartika, Wachidah Kartinah, Kartinah Enggal Dwi Astuti, Niken |
Keywords: | senam otak depresi lanjut usia |
Issue Date: | Oct-2020 |
Abstract: | Giving Brain Gym Using Booklets To Reduce The Level Of Depression Among Elderly In The Community Wachidah Yuniartika1, Kartinah2 , Niken Enggal Dwi Astuti 3 1,2 Department of Community, Family and Gerontology Nursing, Faculty of Health Sciences, Universitas Muhammadiyah Surakarta Indonesia. 3 Department of Nursing Study Program, Faculty of Health Sciences, Universitas Muhammadiyah Surakarta Indonesia Jalan A. Yani, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah Email: wachidah.yuniartika@ums.ac.id Abstrak Lanjut Usia di Indonesia sebanyak 30% mengaku memiliki sindrom depresi. Sindrom depresi menunjukkan gangguan mood, gejala fisik dan kognitif. Gejala kognitif dapat mencakup kesulitan dalam pengambilan keputusan, penurunan konsentrasi, dan gejala fisik. Salah satu penatalaksanaan depresi adalah psikoterapi menggunakan senam otak. Brain Gym memiliki manfaat mengaktifkan tiga dimensi otak, yaitu dimensi konsentrasi, dimensi lateral, dan dimensi fokus. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain quasi-eksperimen pretest-posttest without kontrol. Lokasi penelitian berada di Posyandu lansia Desa Pabelan,kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, waktu penelitian 1 Maret - 4 April 2019, sebanyak 30 responden dengan metode purposive sampling. Kriteria inklusi untuk responden berusia di atas 60 tahun, mengalami depresi ringan dan sedang, tidak mendapatkan obat anti-depresi, anti-psikotik, atau anti-kecemasan. Penelitian ini menggunakan instrumen Geriatric Depression Scale (GDS) dan analisa data menggunakan Paired t-test. Hasil penelitian memperoleh data bahwa dari hasil pre-test, mayoritas responden adalah Depresi Ringan (93,3%), post -test 1 mayoritas tidak Depresi (66,7%), dan Post-test 2 mayoritas Tidak Depresi (83,3%). Nilai P value posttest 1 adalah 0,039, dan posttest 2 adalah 0,001. Kesimpulannya adalah bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam Terapi Senam Otak di posttest 2, dengan nilai-P 0,001. Tingkat depresi pada lansia menghasilkan nilai rata-rata pretest lebih tinggi daripada nilai posttest, yang berarti bahwa tingkat depresi setelah terapi senam otak mengalami penurunan. Kata Kunci: senam otak; depresi; lanjut usi |
URI: | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2446 |
Appears in Collections: | 3. JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
document (6).pdf | 250.89 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.