Malignancy Risk Factors of Hydatidiform Mole

Abstract

Malignancy Risk Factors of Hydatidiform Mole Faktor-Faktor Risiko Keganasan pada Molahidatidosa Akbar N D Saputra 1 ,Agustria Z Saleh 2 ,Patiyus Agustiansyah 3 ,Theodorus 4 1,2,3 Department of Obstetrics and Gynaecology 4 Research Unit of Health and Medicine Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya Dr. Mohammad Hoesin Hospital Palembang Abstract Abstrak Objective : to determine risk factors in hydatidiform mole Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor risiko pada patients who will develop into Gestational Trophoblast Neoplasm (GTN) in Dr. Mohammad Hoesin Hospital Palembang pasien–pasien molahidatidosa yang akan berkembang menjadi Tumor Trofoblas Gestasional (TTG) di Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang Methods : An observational analytical study with case-control design was conducted in the Department of Obstetrics and Gynecology in Dr. Mohammad Hoesin Hospital Palembang / Faculty of Medicine Sriwijaya Universitas Palembang from January 2017 to August 2017. The frequency and distribution of data are described in tables. Bivariate analysis was done to determine the correlation between the independent variable and dependent variable using Chi-Square/Fisher Exact test and multivariate analysis was used to know which independent variable has the most signifi cant infl uence to the occurrence of Gestational Trophoblast Neoplasm (GTN) post-evacuation of hydatidiform mole. Data analysis was done using SPSS version 21.0. Metode : Penelitian analitik observasional dengan studi case control ini dilakukan di Departemen Obstetrik dan Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang/ Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang

sejak bulan Januari 2017 sampai Agustus 2017. Frekuensi dan distribusi data dijelaskan dalam bentuk tabel, analisis bivariat untuk mengetahui ada tidaknya hubungan secara statistik antara variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan ujiChi Square/ Fisher Exact dan analisis multivariate untuk mengetahui variabel independen mana yang paling besar pengaruhnya terhadap kejadian Tumor Trofoblas Gestasional (TTG) pascaevakuasi molahidatidosa. Analisis data menggunakan SPSS versi 21.0. Results : 45 patients fulfi lled inclusion criteria with a control group and case group ratio 1 : 2 (15 cases and 30 controls). Statistical analysis showed a signifi cant correlation between patient age, preevacuation β HCG level, parity, and histopathologic appearance with the occurrence of Gestational Trophoblast Neoplasm (GTN) after the evacuation of hydatidiform mole (p <0,05). From multivariate analysis, it was found that pre-evacuation β HCG levels ≥ 134,182.5 mIU/ml were a risk factor of Gestational Trophoblast Neoplasm (OR = 77.008, p-value = 0.004). Hasil : Didapatkan sampel sebanyak 45 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Dengan perbandingan kasus banding kontrol yaitu 1:2; sehingga didapatkan 15 pasien sebagai kasus dan 30 pasien sebagai kontrol. Dengan analisis statistika didapatkan hasil terdapat hubungan yang signifi kan antara usia pasien, kadar β HCG praevakuasi, paritas dangan gambaran histopatologi dengan kejadian Tumor Trofoblas Gestasional (TTG) pascaevakuasi molahidatidosa (p< 0,05). Denganan alisis multivariate didapatkan kadar β HCG praevakuasi dengan nilai ≥ 134.182,5 mIU/ml merupakan faktor risiko Tumor Trofoblas Gestasional (OR = 77,008, p value = 0,004 ). Conclusions : Preevacuation β HCG levels ≥ 134,182.5 mIU / ml isa risk factor for the occurrence of Gestational Trophoblast Neoplasm (GTN). Kesimpulan : Kadar β HCG praevakuasi dengan nilai ≥ 134.182,5 mIU/ml merupakan faktor risiko kejadian Tumor Trofoblas Gestasional (TTG). Keywords : age, blood type, hydatidiform mole, histopathology feature, GTN, preevacuation β HCG level, parity, uterine size. Kata kunci : gambaran histopatologi, golongan darah, kadar β HCG praevakuasi, molahidatidosa, paritas, TTG,