Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2302
Title: Urinary Tract Infection as a Risk Factor for Preterm Delivery : A Tertiary Hospital-Based Study
Authors: Pangastuti, Nuring
Indraswari, Lathifa N
Prawitasari, Shinta
Keywords: bacteriuria
preterm delivery
UTIs
Issue Date: Apr-2019
Abstract: Infeksi Saluran Kemih (ISK) sebagai Faktor Risiko Persalinan Preterm : Penelitian Berbasis Rumah Sakit Tersier Nuring Pangastuti, Lathifa N Indraswari, Shinta Prawitasari Department of Obstetrics and Gynecology Faculty of Medicine Universitas Gadjah Mada Dr. Sardjito Hospital, Yogyakarta Abstract Abstrak Objective : To investigate the correlation between the incidence of urinary tract infection (UTI) and preterm delivery. Tujuan : Mengetahui hubungan antara infeksi saluran kemih dengan kejadian persalinan preterm. Methods : We conducted a cohort retrospective research using patients medical records. We analysed the incidence of UTIandpreterm delivery from January to December 2015, in Dr. Sardjito Hospital, Yogyakarta. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrosprektif, menggunakan data rekam medis pasien. Analisis dilakukan terkait adanya infeksi saluran kemih pada pasien yang mengalami persalinan preterm, mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2015, di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Results : The sample of this study covers medical records of 45 patients with preterm delivery.From total sampel, only 25 patients (55.6%) underwent urinalysis. Of these 25 patients, 15 (60%) had UTIs and all of them had preterm delivery. The result showed that 13 (86.7%) of 15 patients with bacteriuriawere asymptomatic. Bacteriuria that was found in 15 subjects was not statistically signifi cant when compared to preterm delivery indicatedwith relative ratio of 1,083 (p = 0.581 > 0.05). Multivariate logistic regression analysis showed that preterm delivery were not directly related to UTI (p = 0.704), gestational age (p = 0.274), symptom of UTI (0.699), history of UTI (p=0.999), and history of coitus (p = 0.872). Hasil : Sampel penelitian diambil dari data rekam medis 45 pasien dengan persalinan preterm. Dari seluruh sampel, hanya 25 pasien (55,6%) yang memiliki data pemeriksaan urinalisis. Dari 25 pasien ini, 15 (60%) dengan infeksi saluran kemih (ISK) serta persalinan prematur. Hasil urinalisis menunjukkan 13 (86,7%) dari 15 pasien adalah dengan bakteri uria asimtomatik. Bakteriuria yang ditemukan pada 15 subyek tidak bermakna secara statistik bila dibandingkan dengan terjadinya persalinan preterm, rasio relatif 1,083 (p = 0,581> 0,05). Analisis regresi logistic multivariate menunjukkan bahwa persalinan premature tidak terkait langsung dengan ISK (p-value = 0,704), usia gestasi (p-value = 0,274), gejala ISK (0,699), riwayat ISK (p = 0,999), dan riwayat koitus (p-value = 0,872). Conclusions : The study revealed that preterm delivery was not related to UTI. Other causes should be considered. Routine urinalysis test is recommended for pregnant women to prevent preterm delivery. Keywords : bacteriuria, preterm delivery, UTIs. Kesimpulan : Penelitian menunjukkan bahwa persalinan premature tidak terbukti secara statistik memiliki hubungan dengan kejadian ISK. Perlu dipertimbangkan penyebab lain. Pemeriksaan urin alisis rutin untuk perempuan hamil dapat dipertimbangkan sebagai upaya pencegahan persalinan preterm. Kata kunci : bakteri uria, ISK, persalinan preterm
URI: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2302
Appears in Collections:1. Indonesian Journal Of Obstetrics and Gynecology (INAJOG)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
105-109.pdf53.88 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.