Please use this identifier to cite or link to this item: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2222
Title: Relationship of Serum Cortisol Levels with Postpartum Blues on Dystocia Labor
Authors: Hartanto, Andree
J.E.Wantania, John
M.M.Sondakh, Joice
Keywords: dystocia labour
EPDS score
postpartum blues
serum cortisol level
Issue Date: Jan-2019
Abstract: Relationship of Serum Cortisol Levels with Postpartum Blues on Dystocia Labor Hubungan Kadar Kortisol Serum dengan Kejadian Postpartum Blues pada Persalinan Distosia Andree Hartanto, John J.E.Wantania, Joice M.M.Sondakh Department of Obstetrics and Gynaecology Faculty of Medicine Universitas Sam Ratulangi Prof.Dr.R.D Kandou General Hospital, Manado Abstrak To determine the relationship of elevated serum cortisol levels in the mother with dystocia labour Tujuan: mengetahui adanya hubungan peningkatan kadar kortisol serum pada ibu dengan persalinan distosia. This was a prospective study, with mother who had dystocia labour as case group and mother with normal delivery as control group at RSUP Prof.DR.RD Kandou, liation hospitals from October 2016 until March 2017. Data were analysed with SPSS version 2.0 to see the Metode: penelitian ini adalah jenis kohort prospektif (cohort prospective), dengan kelompok ibu yang melahirkan dengan persalinan distosia sebagai kelompok kasus dan ibu yang melahirkan tanpa komplikasi persalinan sebagai kelompok kontrol di Departemen Obstetrik dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof.DR.R.D Kandou, dan RS jejaring mulai Oktober 2016 sampai Maret 2017. Data dianalisa dengan SPSS versi 2.0 untuk melihat tingkat kemaknaannya. from 32 cases, 16 cases with dysocystia labour and 16 cases with normal delivery. Of all cases with abnormal postpartum serum cortisol levels, the most were housewives with 14 cases (70%), based on educational level, most of whom below bachelor degree were 18 cases (90%). While cases with EPDS(Edinburgh postpartum depression 10, found the most patients who underwent a cesarean section as many as 11 cases (68.75%). In the Mann-Whitney statistical test, it showed that serum cortisol levels (p=0.007) and EPDS score (p=0.001) had a signifi cant relationship for risk of postpartum blues in dystocia labour. there was a signifi cant relationship between serum cortisol levels and EPDS score with risk of postpartum blues on dystocia labour. Hasil: dari 32 subjek penelitian, 16 subjek dengan persalinan distosia dan 16 subjek dengan persalinan normal. Dari seluruh subjek penelitian yang mempunyai kadar kortisol serum postpartum abnormal,berdasarkan jenis pekerjaan, paling banyak adalah ibu rumah tangga dengan 14 subjek (70 %).Berdasarkan tingkat pendidikan, didapatkan paling banyak adalah SD,SMP,SMA sebanyak 18 subjek (90%). Sedangkan subjek yang mempunyai skor EPDS ditemukan paling banyak subjek yang menjalani prosedur bedah sesar sebanyak 11 pasien (68,75%). Dalam uji statistik Mann-Whitney, menunjukkan bahwa kadar kortisol serum .(p=0.007) dan skor EPDS (p=0.001) mempunyai hubungan yang kuat untuk terjadinya postpartum blues pada persalinan distosia. dystocia labour, EPDS score, postpartum blues, Kesimpulan: terdapat hubungan bermakna kadar kortisol serum dan skor EPDS dengan postpartum blues pada persalinan distosia. Kata kunci: kadar kortisol serum, persalinan distosia, postpartum blues, skor EPDS.
URI: http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/2222
Appears in Collections:1. Indonesian Journal Of Obstetrics and Gynecology (INAJOG)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
33-38.pdf67.9 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.