ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DENGAN PUTING SUSU TERBENAM DI PMB NELLY HARAHAP KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN UTARA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2025

Abstract

Latar Belakang :Menurut Word hearth Organization (WHO) terbaru pada tahun 2019 di Amerika Serikat persentase perempuan menyusui yang mengalami bendungan ASI rata-rata sebanyak 8.242 (87,05%) dari 12.765 ibu nifas, pada tahun 2021 ibu mengalami bendungan ASI sebanyak 7.198 (66,87%) dari 10.764 ibu nifas Kegagalan IMD dapat terjadi karena faktor dari bidan dan faktor dari ibu, factor dari ibu adanya kelainan anatomi pada payudara dan ketidaksiapan ibu dalam proses IMD kelainan anatomi salah satunya adalah yaitu putting susu yang terbenam. Sehingga ASI tidak lancar keluar. Terjadinya putting susu terbenam di karenakan kurang pengetahuan dan perawatan payudara sejak dini (Winda, 2024).Tujuan:Untuk memberikan Asuhan Kebidanan Nifas pada ibu dengan Putting susu terbenam di PMB Nelly Harahap Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan.Metode Asuhan: Studi kasus menggunakan metode menajemen 7 Langkah Varney, lokasi studi kasus yaituPMB Nelly Harahap Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan., subyek studi kasus yaitu pada bulan Agustus 2024. Tempat Pengkajian:Di PMB Nelly Harahap Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan., subyek studi ibu dengan, Putting Susu Terbenam waktu studi kasus pada bulan Agustus 2024. Kesimpulan: Hasil asuhan kebidanan penulis telah melakukan asuhan sesuai dengan menejemen 7 langkah varney mulai dari pengumpulan data, interpretasi data, diagnose potensial, antisipasi akan tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dari pembahasan studi kasus berjalan dengan lancar dan tidak terdapat kesenjangan. Saran: Diharapkan Laporan Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagai masukan khususnya pada ibu nifas yang mengalami puting susu terbenam dan tenagakesehatan agar dapat mengatasi masalah pada ibu nifas dengan puting susu terbenam. Kata Kunci: Asuhan KebidananNifas, Putting Susu Terbenam Kepustakaan:17 Buku 9 Jurnal (2019-2025)