Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/12174
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Tri Rahadian, Bambang | - |
dc.contributor.author | Park, Johanes | - |
dc.date.accessioned | 2025-07-18T02:46:52Z | - |
dc.date.available | 2025-07-18T02:46:52Z | - |
dc.date.issued | 2024 | - |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/12174 | - |
dc.description.abstract | Sketsa adalah teknik yang dilakukan sebagai fase awal pembuatan sebuah karya seni rupa dan desain. Sebagai kegiatan yang dilakukan di awal penciptaan karya, sketsa kerap dilewatkan begitu saja dan dianggap tidak perlu disimpan bahkan dikuasai dengan benar. Hal tersebut karena terdapat anggapan bahwa tujuan utama pembuatan karya seni rupa dan desain adalah hasil akhir saja.. Penelitian ini menemukan kembali posisi dan peran penting dari proses menggambar sketsa dalam pendidikan di Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dalam lingkup fenomenologi hermeneutik. Dengan menguraikan sebuah keadaan atau fenomena alamiah ataupun buatan manusia. Untuk memberikan deskripsi dalam penelitian, dilaksanakan pengkajian pustaka, dokumentasi kegiatan, wawancara, dan observasi kepada para penggiat sketsa di komunitas Urban Sketcher di Jakarta. Melalui penelitian ini dapat diuraikan bahwa Manifesto Urban Sketcher dapat diterapkan dalam materi gambar sketsa dalam lingkup pembelajaran akademis. Manfaat Manifesto Urban Sketcher kepada mahasiswa adalah kemampuan untuk menangkap suasana yang dinamis dengan penentuan sudut pandang, mengamati gestur organik makhluk hidup, melatih kemampuan menggambar secara spontan, efektif juga efisien dan terbiasa untuk menuliskan keterangan dalam gambar serta bercerita melalui gambar. Hasil dari penerapan Manifesto Urban Sketcher di dalam materi kuliah bagi mahasiswa adalah kuat di dalam garis, paham mengenai komposisi, pemahaman untuk menangkap kesan bukan realita dan koordinasi yang baik antara pikiran dan tangan. Pada penelitian ini, sketsa ditempatkan kembali sebagai proses yang tidak boleh diabaikan dalam pekerjaan menggambar ilustrasi atau merancang visual. Dalam gambar sketsa juga dapat dilihat manfaat dalam bentuk berbagai interaksi yang dirasakan seperti interaksi sesama mahasiswa, interaksi dengan penduduk lokal, interaksi dengan suasana lokasi dan interaksi dengan objek yang diamati. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membuka wacana bagi pengembangan pendidikan DKV yang responsif pada perkembangan zaman. | en_US |
dc.subject | DKV, Ilustrasi, Sketsa Urban | en_US |
dc.title | Reposisi Sketsa Dalam Pendidikan Desain Komunikasi Visual | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Appears in Collections: | VOL 8 NO 2 (2024) |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
225-240.pdf | 3.07 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.