Problematika Alih Media Alat Peraga Berbasis Surface kepada Alat Peraga Berbasis Screen

Abstract

Krisis kesehatan global akibat pandemi COVID-19 telah berdampak ke segala bidang kehidupan manusia. Manusia harus menata ulang cara hidupnya, termasuk cara beribadah. Ibadah Sekolah Minggu yang tadinya luring di gereja, sekarang beralih menjadi ibadah daring di rumah. Dalam praktik bercerita secara daring, ternyata media berbasis surface seperti media cetak yang semula efektif dalam situasi tatap muka, kini berkurang dayanya di depan kamera. Semua alat peraga visual yang dipergunakan untuk bercerita kepada anak Sekolah Minggu tidak dapat begitu saja dipakai di depan layar dalam ibadah daring. Penyebabnya dikarenakan media berbasis layar (screen) memiliki karakteristik yang berbeda dengan media berbasis cetak (surface). Jadi, ilustrasi dan jenis alat peraga luring tidak dapat begitu saja dipergunakan pada situasi daring. Alat peraga visual dalam situasi tatap muka tidak dapat disamakan dengan situasi daring. Penelitian ini bertujuan menerapkan alat peraga visual berbasis surface kepada media alat peraga berbasis screen. Untuk mencapai tujuan tersebut, dipergunakan metode studi literatur dan eksperimen. Pertama akan dilakukan studi literatur mengenai karakteristik mengenai alat peraga visual. Berikutnya akan dipilih satu sampel alat peraga cerita Sekolah Minggu berbasis surface yang dirancang menjadi alat peraga berbasis screen. Kemudian hasil transformasi alat peraga tersebut akan diujicobakan kepada anak-anak Sekolah Minggu. Langkah terakhir adalah penyempurnaan karya. Diharapkan temuan penelitian ini dapat memberi masukan untuk perancangan alat peraga visual Sekolah Minggu daring. Secara umum dapat bermanfaat bagi perkembangan media desain komunikasi visual