HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS PADANGMATINGGI

Abstract

Latar Belakang. Peningkatan pravalensi kasus diabetes melitus dipengaruhi oleh ketidakpatuhan pasien mengkonsumsi obat dan kurangnya dukungan keluarga menyebabkan pasien lupa kapan harus minum obat dan kapan harus mengontrol gula darah. Tujuan. penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kepatuhan minum obat pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidmpuan Tahun 2024. Metode. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif cross sectional Dengan sampel penelitian sebanyak 51 responden. Penderita DM tipe 2 dengan tekhik quota sampling di Puskesmas Padangmatinggi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dukungan keluarga yaitu kuesioner Hersering Diabetes Family Support Scare (HDFSS), sedangkan kuesioner kepatuhan minum obat menggunakan kuesioner Morisky Medication Adherence Scare (MMAS-8). Data dianalisis menggunakan Analisis Univariat dan uji chi square pada analisis bivariat. Persentase responden yang memiliki Dukungan keluarga mendukung sebesar (58,8%), Dukungan Keluarga tidak mendukung sebesar (41,2%), Persantase responden yang patuh sebesar (49,0%), dan tidak patuh sebesar (51,0%). Hasil. uji analisis chi square didapatkan nilai p value 0.000 (bermakna). Hitungan statistic bermakna terdapat hubungan antara variabel dukungan keluarga dengan variabel kepatuhan minum obat. Sehingga disarankan untuk melibatkan keluarga dalam pengobatan. Simpulan. Semakin baik dukungan keluarga, maka semakin tinggi kepatuhan minum obat pada diabetes melitus tipe II.