HUBUNGAN SELF-MANAGEMENT DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) PADA PENDERITA PASCA STROKE DI PUSKESMAS PADANGMATINGGI

Abstract

Activity Daily Living (ADL) pada pasien stroke mengalami penurunan fungsi anggota gerak dari dampak gejala sisa stroke yaitu kecacatan pada fisik. Gejala sisa biasanya kelumpuhan pada satu kaki atau tangan serta bagian dari wajah, gangguan penglihatan dan gangguan bicara Self management merupakan kemampuan individu untuk mengatasi gejala, perawatan, efek fisik, dan psikologis, dan perubahan gaya hidup. Self management memiliki komponen dasar yang meliputi pemecahan masalah, pengambilan keputusan, pemanfaatan sumber, dan hubungan antar klien dan petugas yang dapat meningkatkan kemampuan koping untuk menyesuaikan diri dalam mengatur kehidupan pasca stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self-management dengan tingkat kemadirian activity daily living (ADL) pada penderita pasca stroke. Jenis Penelitian adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian deskriptif korelatif dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang berada di Lingkungan 6 Kelurahan Aek Tampang pada tahun 2023 dengan jumlah data yang didapatkan pada survey pendahuluan sebanyak 48 orang. Sampel ini menggunkan teknik Total Sampling, yaitu seluruh populasi dalam penelitian ini digunakan. Dari 48 responden didapatkan analisa univariat penderita pasca stroke self management baik sebanyak 28 (58,3%), penderita pasca stroke activity daily living mandiri yaitu sebanyak 14 (29,2%). Hasil uji spearmen rank didapatkan nilai p-value = 0,003 (<0,005), artinya ada hubungan self management dengan tingkat kemandirian Activity Daily Living (ADL) pada penderita pasca stroke di puskesmas Padangmatinggi. dengan nilai coefficient correlasi (r) 0,419 termasuk hubungan tingkat yang cukup.